Kisah Singkat Robert Johnson (Rest In Blues)

.

.
Periode tahun 2005 - 2010, Bandung rame banget dengan kemunculan grup musik dan aksi panggungnya. grup "Bad Boys Blues", salah satunya. Nah, grup ini suka main di acara "Blues Night" di Bumi Sangkuriang. Acaranya gratis, kopinya bayar. Suatu hari, di tahun 2009, saya nonton pertunjukan mereka. Gitarisnya yang bernama Yudi Kondoi bermain ciamik! Apalagi harmonika yang dimainkan sama Farhat Iyay. Farhat ini masih kerabat Hari Pochang, pemain harmonika, legendaris dari Bandung. 
.
"Kang Agah ada di studio?" ada SMS dari Yudi Kondoi. Jarum jam udah nunjuk angka 12-an. Memang, 2 jam sebelumnya saya sama Kang Yudi sempat tukar nomor HP di Bumi Sangkuriang. Sekarang, gitaris ini mau bertamu. Mantap! kopi cek, tahu cek. Aman. Studio saya, waktu itu, memang jadi tongkrongan banyak orang dan nggak ada jam malam. Yasudah, jadilah saya membukakan pintu buat Kang Yudi. Buat kudapan saya sudah siapin tahu rebus dan kecap manis. Maknyus!
.
Kang Yudi ini orangnya unik. mengaku "bohemian" alias ngga menetap. Iya, dia aslinya dari daerah Purwakarta. Merantau ke Bandung emang pengin main musik blues pada awal 2000-an. Dia nggak sekadar musik tapi juga sejarahnya. Buat penghidupan sehari-hari dia ngasih privat les bahasa Inggris. "Kalau tidur, mah, dimana saja. Seringnya di warnet," katanya, waktu itu. Nah, malam itu, kami ngobrol asyik. Mulai dari filosofi blues sampai cita-cita Kang Yudi bikin dakwah dengan Blues. 
.
Di tengah obrolan Kang Yudi sempet nyebut satu nama : Robert Johnson. Ya, Bung Robert ini sosok penting di dunia musik Blues. Nama lengkapnya Robert Leroy Johnson. Lahir di Mississippi, 11 Mei 1911. Sosok ini yang bikin pondasi bermusik blues dengan (sedikit) karya-karyanya. Salah satunya lagu "Cross Road Blues". Yang menarik adalah, permainan gitarnya di lagu itu yang konon didapat dari melakukan perjanjian dengan setan di sebuah persimpangan jalan! Beneran nggak, nih? Ada banyak interpretasi dari cerita itu. Tapi menurut Alan Lomax, musikolog, sebenarnya cerita itu cuma metafor. "Jadi, orang-orang kulit hitam yang lahir di awal abad ke-20, akar kepercayaan terhadap leluhur di Afrika masih kuat. Termasuk terhadap "Legba". Nama ini adalah sosok yang dipercaya sebagai pemberi kekuatan. Cuma buat orang kulit hitam di Amerika pada masa itu (yang kelahiran di awal tahun 1900-an), sosok ini pengertiannya positif. Semacam ngasih berkah. Nah, jadi lagu "Cross Road" ini sebenarnya memang masa dimana Bung Robert lagi "bimbel" gitar sama diri sendiri. Dan hasilnya tokcer! Sayangnya bung Robert ngga berumur panjang. Umur 27 udah meninggal. Penyebabnya masih sumir. Ada yang bilang diracun, ada yang bilang sebab alami. Wallahualam. 
.
Obrolan kami selesai pada jam 3 subuh. Saya pamit buat selonjoran di ruang sebelah dan Kang Yudi pamit buat nyari masjid. Buset! Ini gitaris soleh amat. Entah gimana kabarnya si Kang Yudi ini. Sehat selalu, Kang! 
.
#graphicrecorder #graphicrecording #GraphicRecorder #GraphicRecording #illustration #ilustrasi #drawing #livedrawing #digitalgraphicrecording #digitalgraphicrecorder #mugibagja #sketchnotes #graphicrecorderindonesia #graphicrecorderasia. 

Komentar

Most Popular