Pamit Dong, Lupus! (Mengenang Mas Hilman Hariwijaya)


"Luplupluppusing, ya, Lu?"
"Gusur tuh, mau joging pake kaos doraemon, celana selutut, dan sandal jepit..mau olahraga atau ngejar layangan?" 
(Cuplikan dialog di novel Lupus)
.
Periode tahun `92 sampai `98 yang saya alami, adalah masa yang enak buat jalan kaki di Bandung. Bayangkan, saya berani jalan kaki sepulang dari sekolah (berlokasi di Jalan Jend. Sudirman) menuju Gramedia (jalan Merdeka)...kurang lebih berjarak sekitar 9 kiloan. 
Ngapain jalan kaki? 
.
Tak lain demi membeli komik dan novel.., Lupus salah satunya! Biasanya sebelum membeli, saya bakalan nyari novel Lupus yang plastiknya sudah dibuka. Baca dikit, dan kalau sudah ada gambar karakter Lupus yang lagi nyender di tembok...langsung beli. Oia, karakter Lupus ini dibuat oleh Mas Wedha, ilustrator, yang cukup beken pada masa itu. 
.
Sebagai bocah "bukan anak Jakarta", karakter Lupus ini kayak mendengarkan cerita "tetangga sebelah": sosok remaja yatim, punya adik perempuan (Lulu), ibunya senang memasak, kemana-mana naik sepeda, garing tapi lucu, pokoknya bayangan tentang anak Jakarta yang "canggih" itu nyaris ngga ada di Lupus: anak yang biasa-biasa saja. 
.
Sampul muka yang paling saya sukai adalah sampul Lupus yang memparodikan poster film "Mission Impossible". Judulnya jadi "Mission Muke Tebel". Garing..tapi boleh juga. Kelak, model parodi kayak gini yang selalu saya ikuti kalo saya bikin poster/gambar. Kalau di dunia pertunjukan skala sekolah, model parodi ini lekat dengan kabaret. Apalagi kalau poster kabaretnya ngambil gaya yang sama: Parodi! jadi makin klop, lah! (Bandung di tahun 90-an itu gudangnya grup kabaret)
.
April 2022

#HilmanHariwijaya 


 

Komentar

Most Popular