“Visual Feeling” Ala Angkringan : Kearifan Tempe, Bakwan, dan Gehu
Si Mbah sedang “unjuk gigi” kebolehannya mengolah dan menyajikan gorengan.
Urutannya begini: Pertama beliau menyajikan gorengan tempe dulu. Kedua, bakwan. Ketiga, toge tahu (gehu). Dan gehu ini biasanya jadi pamungkas.
“Ini soal roso,” katanya.
Tempe Mbah Slamet dibentuk segitiga. Fungsinya sebagai penarik perhatian dan pembuka obrolan. Lalu berlanjut makan bakwan. Biasanya berbentuk “mbulet” tak rata di tepiannya. Kekenyalan bakwan berfungsi sebagai teman obrolan. Karena makannya bisa sambil digigit sedikit-dikit. Dan karakter gehu yang gahar di luar tapi empuk di dalam bisa jadi penyemarak atau penutup obrolan. “Kalau makan gehu ‘kan meriah. Harus pakai 2 tangan. Kalau nggak, togenya tumpah kemana-mana” kata Mbah.
“Karena manusia ketika pertama kali kenalan adalah tentang senang atau tidak senang. Bukan benar atau salah.,” tambahnya.
Perasaan mendahului daripada penalaran.
Unsur rasa, intuisi, dan….selera! .
Sepertinya begitu pula urusan visual dalam proses rekam grafis.
.
Ibarat membuat gorengan, kita siapkan dulu bumbu berupa kertas dan spidol, bila gambarnya manual. Atau siapkan layout bila gambarnya digital. Persiapan penting banget!
Selama menggoreng, kita sajikan dulu tempe segitiga yang masih panas. Gambar sampul dengan judul ibaratnya adalah tempe itu. Gunanya supaya yang melihat gambar menjadi senang. Apalagi narasumber.
Yang kedua, sajikan bakwan. Dalam visual, “bakwan” ini berupa konten dari acara itu sendiri. Karakter bakwan yang kenyal dan berisi sayuran bergizi memang sesuai dengan karakter konten…banyak pengetahuannya.
Yang ketiga, sajikan gehu! Karakter gehu yang tampilan luarnya keras, dalam empuk, perlu keahlian eksploratif. Begitupun dalam visual. Kalau gambarnya itu-itu terus, jadinya monoton.
Kenapa “visual feeling?”
Karena ada hal yang tak bisa dijelaskan oleh “thinking” (nalar) dalam ilmu humaniora. Dan tak semua dimensi kehidupan bisa diukur dan dideskripsikan dengan sains :)
Jogjakarta, 08 Juli 2023
#mugibagja #graphicrecording #graphicrecorder #jogjakarta #visualthinking
Komentar
Posting Komentar