Ingatan Ketika Sekilas Saja di Aceh: Cerita Foto & Gambar

Tulisan ini dibuat dengan susah payah. Habis gimana, menuliskan kembali peristiwa yang berkesan itu nggak sama dengan mengalami langsung. Ada rasa kopi, pertemanan, obrolan yang nggak bisa digambarkan. Baiklah, saya mulai dengan ungkapan begini: orang Aceh itu merayakan hidup setiap hari. Berbeda dengan warga “ibukota” yang setiap harinya harus bertahan hidup. Cieh! 

Ini cerita tentang pengalaman menggambar di acara 75 tahun WHO, berkolaborasi dengan The Leader Aceh.

Sebagian personel “The Leader” Aceh. Foto diambil diam-diam…walaupun nggak berhasil. Ketahuan juga. Cilukbaaaaa!


Rabu, 13 September 2023

Ainil dan Yuda menjemput saya di Bandara sekitar pukul 3 sore. Baik bener. Ngga cuma itu, mereka menjamu saya makan siang! Walhasil, saya makan nasi 2 porsi. Lauknyapun banyak. Ainil makannya juga banyak tapi malu-malu:))

Menu terpilih di RM Cut Bit, Aceh: Timun kerok. Ayam tangkap, kuah kosong (padahal dalemnya ada daging)

Pemandangan dari Rumah Makan: Sebagian area bandara di Blang Bintang dan sapi entah milik siapa

Sesampainya di markas The Leader, Aceh, udah agak sorean. Akhirnya saya bertemu Zia, pentolan organisasi ini. Kayak bertemu teman lama. Padahal kami baru kenal tahun 2020. Ada pula disitu Mahpud, Shadiq, Ratu, Riki, Rima (lagi sakit tapi lincah) yang semuanya sibuk nyiapin acara. Sehabis Magrib, Shadiq (selanjutnya saya panggil dia “Bapak Kos”) mengajak kesini:

Warung kopi MZ (kalau bahasa Sunda, dibaca “Emjet”) 

Di warung MZ sata makan lahap sekali. Disini nyoba nasgor kuah dan kopi sanger. Pengunjungnya? Buset, deh! Bahagia sekali melihat banyak keluarga kumpul disini.



Kamis, 14 September 2023  

Pagi-pagi Bapak kosan ngajak sarapan disini. Siangnya cek lokasi sekalian bertemu Dilla, Amel, Mia, Opik, Ken, Lail, Mevi, Afdal, Ricky, Ceudah, Nazar (?)

Menu terpilih: Kopi Sanger dan Buprang 

Cek lokasi: Museum Tsunami Aceh. Berswafoto pake “timer”

Difotoin sama Rima. Thanks, ya! Kalau sudah berumur harus tahan nafas pas difoto

Cek spidol. Gambar Afdhal, teman tuli yang suka bercanda ”dark jokes”

Cek spidol. Gambar Zia, “Bu Direktur” The Leader

, '
Ngopi di kota. Saya lupa nama jalannya. 

Jumat, 15 September 2023

Baru kali ini sarapan di kupi Brawi. Lokasinya seberang jembatan. Melihat orang rame-rame sarapan itu bahagianya….

Kopi Coklat..lupa belum diaduk!

Yang wajib didatengin udah pasti Masjid Raya, dong! Sebelum masuk sepatu dititip di pos depan. Ada pengumuman buat pengunjung. Diantaranya: “dilarang tik-tokan” Haha. Tak lupa mengontak Kang David, teman lama tuk bersua!


Ikutan ngepel di Masjid Raya

,
Nyoba sketsa diiringi tatapan penjaga Masjid 

.
Kita nyari makan siang, Kang David!

Menu makan siang terpilih: Amboi! 

Sabtu, 16 September 2023 

Hari pertama acara, gokils! 

Pengunjung pertama lapak sketsa: “Ini bayar, Pak?” Tanyanya. 

Pak Dieter dari WHO

Nafiza, teman tuli

Jagoan penerjemah bahasa isyarat


Vira, penulis. Temannya Zia 

Minum kopi telur dulu disini

Ahad, 17 September 2023 

Hari kedua, pengunjung membludak. Ada jalan santai berhadiah rupanya! Diselingi aksi dramatis mati lampu, tak mengurangi animo pengunjung. Suxes berat!

Jurnalis Aceh

Salah satu pemilik mata coklat

Teman The Leader

Berfoto dengan abang-abang “penguasa” Simpang Surabaya dan Darussalam 

Bapak kosan. Penghafal ayat-ayat Al Goritma 

“Abang wajahnya abstrak sekali,” kata yang digambar

Gambar santai barengan jalan santai

Kru cilik yang heran saya daritadi ngga kerja…gambar melulu

Gambar Pak Keamanan biar aman

“Kirain abang jualan ATK…spidolnya buanyakkk,” 

Senin, 18 September 2023

Hari ketiga : “The Leader’s talk!”.
'
Kopi Leuser Bang Danurfan. Thanks Kak Raihal!


Rekam grafis yang biasa saja. Rikinya kocak! 
.
Ini pose disengaja supaya enak difoto hehe


Menggambar Riki Vainaldy yang lagi cerita

-

Gambar Riki versi Reels

Sketsa Lhoknga




Kesan saya, teman-teman saya yang di Aceh ini sudah punya bakat “ketulusan” yang oke. Tercatat dalam sejarah, betapa tulusnya orang Aceh menyumbang pesawat pertama milik RI, “Seulawah” namanya. Belum lagi kisah heroik dan tradisi intelektual yang terpatri sejak lama. Mulai dari Hamzah Fansuri, Arranirri, sampai Raisa Kamila. 

Orang-orang dari luar Aceh mesti belajar banyak soal ini.


Jakarta, 24 September 2023



#mugibagja #graphicrecorder #graphicrecorderindonesia #who75aceh #aceh #hikayataceh #theleader 



















,

Komentar

  1. Masyaallahh, senang sekalii bacanyaa, terimakasih banyak pak agah sudah ikut mewarnai aceh! 🤩✨ sampai jumpa kembali di hari esok!! 😃

    BalasHapus

Posting Komentar

Most Popular