Kabayan Saba Sumbawa (2)
Pemandangan antara kota Bima dan desa Parado |
Ibu Penjual Sayur di desa Parado |
Pak Zufrin, kepala desa Parado |
Suasana Rapat Desa |
Pak Rifaid. Sukarelawan dari Surfaid. |
Bang Avan, petani jagung |
"Mau nggak ke pantai yang masih sepi?" Kata Bang Avan, petani yang kami wawancara.
.
Pantai yang dimaksud lokasinya di desa Lere. Kurang lebih setengah jam perjalanan dari desa Parado. Nggak banyak yang ditemui kecuali jagung di kiri-kanan. Kami harus waspada dengan si Spodoptera. Itu nama julukan para ahli botani buat ulat tongkol jagung. Disebut juga ulat Grayak. Bekas lepehan si ulat ada yang kisut dan masih berbuah. Dari ujung daun jagung lama-lama kelihatan ada "saung". "Buat ngeronda," kata Bang Avan. Jangan bayangkan meronda disini kayak di kampung. Ketika musim panen tiba, Avan bakal sendirian berdiam disini semalaman. biasanya akan memakan waktu sebulan. Antara kebun dan pantai dipisah oleh pagar kawat setinggi 1.8 meter. Untungnya sudah kepotong. Kami Ngeloyor saja lewat sambil menundukan badan.
.
Ngga ada orang selain kami. Bersih dan sepi. Sepanjang garis pantai yang kami lihat, ngga banyak tanda tempat ini sering didatangi. Mungkin satu atau dua orang petani yang lewat situ. Bang Avan bercerita kalau di daerah sini memang masih jarang ada turis. Karena akses menuju ke desa Lere saja masih kurang bagus.
.
.
#graphicrecorder #graphicrecording #GraphicRecorder #GraphicRecording #illustration #ilustrasi #drawing #livedrawing #sketsa #livesketch #mugibagja #graphicrecorderasia #sketchnotes
Komentar
Posting Komentar