Jarak Estetik
Apa definisi orang "cakep"? Ada pendapat menarik dari seorang teman. Dia mahasiswa kedokteran dengan keahlian bedah plastik. "Yang ganteng atau cantik itu yang wajahnya simetris!" katanya. Saya heran, karena menurut pendapat saya, Danny Trejo itu juga ganteng..dan wajahnya abstrak! (Ups, maap, Kang Trejo)
.
Omong-omong soal kecakepan atau "perfect" memang ngga akan pernah selesai. Banyak orang terkenal yang wajahnya punya ciri khas dan (kayaknya) ngga simetris: Ringo Starr berhidung lebar, Robert Pattinson yang pucat, Chris Tucker bermulut lebar, Jennifer Lawrence yang berdahi lebar, dan lainnya.
.
Semua terkait Estetika. Apakah harus sempurna?
.
Bisa jadi tidak. Orang bisa lebih terkesan dengan ketidaksempurnaan. Terkait soal rupa dan rasa yang sifatnya tidak permanen. Barangkali kita pernah bertemu momen ketika baca berita soal isu harga sembako yang melambung, ingin rasanya protes waktu itu juga dengan karya. Yang jadi pertanyaan mendasar: Apakah berkarya harus dilakukan waktu itu juga? Pesan apa yang ingin disampaikan? Kalau ingin pesannya banyak tapi ingin disampaikan segampang mungkin, bagaimana caranya?
.
Jawabannya bisa jadi dengan jarak estetik.
.
Kalau menurut KBBI, jarak estetik adalah jarak antara penonton dan panggung, sehingga penonton mendapat kesan dan pengalaman estetis mengenai pertunjukan itu. Jaraknya berapa?
Tak ada jawaban yang pasti karena memang tidak ada jarak yang sempurna!
Kalau terkait pembuatan karya yang merespon sebuah peristiwa, barangkali kita bisa mengendapkan dulu informasi yang kita dapat. Berjarak 2 atau 3 hari sampai kira-kira semua info yang esensial terserap semua. Yang jelas jangan membuat karya sambil marah-marah..hehe. Nanti gelas kopinya bisa kesenggol.
.
Ada pepatah "Orang yang mengejar kesempurnaan seperti mengejar cakrawala. Terlihat tapi ngga nyampe-nyampe..".
Buatlah jarak :)
.
04 Agustus 2022
#mugibagja #agahtheagah #graphicrecorder #graphicrecording #visualnote #graphicrecorderindonesia #graphicrecorderasia
Komentar
Posting Komentar