Sketsa 3 menit: Berawal Dari Kenyataan Yang Menggigit




Jelita dan Tesa (2015)






"Reality bites!" 

Awalnya pada tahun 2015. Ketika lagi ngopi di jalan Purnawarman, Bandung. Waktu sudah menunjukan pukul 19.30. Dari balik pagar warung kopi ada 2 anak yang menawarkan tisu. Tesa dan Jelita, namanya. Mereka menjual dengan potongan harga. Duh, kemana orang tua mereka? Masa, anak kecil dibiarkan jualan sampai malam? Mau bilang begitu tapi mending ke orangtuanya langsung. 

Saya beli tisu satu. Tapi sambil mengeluarkan buku sketsa. Yang kepikiran waktu itu adalah membuat surat buat orang tua Tesa dan jelita supaya tak menjadikan anak komoditi. Tapi kesannya jadi sok tahu. Walhasil, saya membuat sketsa wajah saja. Sret! sret! Jadilah sketsa kilat dengan media spidol. 

Eh, tak disangka. Reaksi Tesa dan Jelita begitu sumringah. Saya bilang gini: "Janji ngga akan jualan sampai malam?" Merekapun mengangguk. Tak penting gambarnya mirip atau tidak. Yang penting anak-anak senang oleh sketsanya. Walaupun orang tua yang membiarkan mereka jualan sampai malam itu termasuk yang "teungteuingeun" (bahasa Indonesia: melampaui batas).
.
2016. Saya berhasil membuat sketsa lebih dari 70 orang di pameran pendidikan di GBK, Jakarta. Belum ada "gimmick" waktu itu. Tadinya kepikiran "sketsa kilat, sketsa cepat" dan semacamnya. Ide sketsa 3 menit muncul setelah saya tanya teman yang menghitung waktu, "Berapa lama, sih, gw bikin gbr wajahnya?" Teman saya menjawab "Rata-rata 3 menit!" Yasudah, berlanjut sampai sekarang. 
.
Reaksi orang yang dibuatkan sketsa, senada dengan respon Tesa dan Jelita: senang! Dari rasa senang bisa kenalan. Setelah kenal mungkin bisa ngobrol, makan, memberi info penting, atau sekadar saling memberi nasihat. Jadi ingat, apakah Tesa dan Jelita beneran ngga jualan sampai malam? Apakah sketsa bisa berdampak mengubah hidup orang? Sepertinya ngga sehebat itu, sih. 
.
Wallahualam. 
.
.
#graphicrecorder #graphicrecording #illustration #ilustrator #digitalgraphicrecording #sketsa3menit #mugibagja #agahtheagah #graphicrecorderindonesia 





 

Komentar

Most Popular