Terra Incognita : Gallus, Sphinx, dan Jinn
Ayah (2019)
Pahlawan Romawi selalu digambarkan gagah dan sanggup mengalahkan siapapun. Tapi tidak dengan Gallus. Aelius Gallus adalah perwira kekaisaran Roma yang kerepotan menghadapi kudis!
.
Awalnya adalah ide kaisar Augustus untuk menjelajah jazirah Arab. Waktu itu tahun 26 SM. Impian tentang dunia tak dikenal yang menyimpan harta karun menjadi pemicunya.
Pax Romana (hukum Roma) harus dijalankan.
Mesir menjadi pos keberangkatan awal. Berkekuatan 10.000 infantri, Gallus berangkat lewat jalan darat setelah menyebrangi laut Merah. Dipandu Syllaeus, seorang Nabatean (suku yang berdiam di Arab barat daya), pasukan Gallus melawat ke Aretas, Ararene, Najran, sampai Marsiaba. Beberapa kali bertempur dengan warga setempat, tapi seringnya malah kesasar. Sesampainya di Marsiaba, kombinasi panas terik, suplai makanan terbatas, air bersih dan sanitasi yang buruk, sukses membuat pasukan Gallus berantakan. Sebagian jadi “halu”.
Konon, ketika kehausan, Gallus melihat penampakan makhluk Sphinx di tengah gurun. Sphinx bertanya / “Makhluk apa yang di pagi hari kakinya 4, siang hari kakinya 2, dan sore hari kakinya 3?”. Gallus terdiam. Menahan haus. “Jawabannya adalah: Manusia!” Kata Sphinx. Gallus tersenyum getir. Mau menampol Sphinx tadi, tapi keburu hilang…namanya juga halu!
.
Gallus kenbali ke Alexandria, Mesir, dengan kondisi sebagian pasukannya kudisan dan malnutrisi. Harta karun tak kunjung ditemukan. Status sebagian jazirah Arab masih “Terra Incognita” (tidak diketahui), dan Gallus harus legowo disebut gagal.
“Nihilis infinitum!” Atau pepesan kosong, kata Augustus, bos Gallus.
Sebenarnya Gallus termasuk beruntung. Seandainya rombongannya nyasar sampai “Arab Deserta” nasibnya jauh lebih apes. Saat itu, kawasan “Arab Deserta” -sekarang kawasan gurun Rub Al Khali- bagian tengah jazirah Arab, adalah kawasan mengerikan dan penuh mitos. Kalau kesana kemungkinan besar tak kembali. Suku setempat mempercayai kawasan itu penuh oleh jin.
Ada riwayat yang bercerita tentang “Uzza”. Ini nama jin. Konon, orang Arab pra-Islam punya tempat keramat berupa dua pohon besar di sekitar lembah Mekkah. Suatu hari pohon besar itu ditebang. Tak lama kemudian, sesosok (menyerupai) perempuan, berambut panjang, berteriak-teriak menuju bukit. “Itulah Uzza,” kata tokoh masyarakat setempat.
Lalu sosok itu menghilang ke arah gurun besar Rub Al Khali alias Arabia Deserta.
Tamat
Tulisan dibuat ketika berkunjung ke museum tradisi Arab di Mekkah
Madinah 2019
#mugibagja #graphicrecorder #travel #arab #livesketching
Journal seni dan personal yang keren. Selalu merekam dengan inspirasi
BalasHapus