Sebagian orang pasti pernah "ngopi" atau pernah melihat orang minum kopi. Tapi kalau mendengar "kopi sobek", maknanya menjadi kopi siap saji yang bungkusnya disobek "setttttt!" Lalu butiran kopi dituang kedalam gelas plastik (biasanya bekas air mineral) dan "byurrr!" Bercampur air panas. Setidaknya itu yang sering diminum oleh Uwak Jambrong di markasnya.
.
Yang disebut markas adalah pos ronda buatan sendiri berukuran 1.2x1 m. Tempat bermacam orang ngumpul: asisten rumah tangga, sopir, tetangga lewat, dan pedagang lain. Nah, siang itu Uwak Jambrong lagi selonjoran. Asyik betul. Datanglah Alek, tetangga, duduk didekat markas. Mendengar kasak kusuk Alek datang, terbangun si Uwak "ciyeehh, yang kerja di rumah", katanya. Alek senyum, karena sebelum tren "wfh" dimana-mana, dia memang kerja di rumah orang alias jadi "tukang jaga".
.
Walhasil siang itu dihabiskan dengan topik tentang "wfh". Pembicaraan seru, ngga seru dong, kalau tidak menghisap "filter". Istilah ini merujuk kepada rokok merek tertentu yang ada gambar gudang garamnya. Kadang yang ada jarumnya. Kepulan asap dan seruputan kopi sobek membuat keduanya lupa diri. Jam makan siang terlewatkan. Keduanya berhenti ngobrol setelah mendengar bunyi "grrrrrryukkkkk" alias perut keroncongan!
.
Sudah mau jam 3 sore. Kalau ada pepatah "orang indonesia ngga kuat kalau ngga makan nasi.." dua orang ini, dihari itu, pengecualiannya. Namun dengan setengah hari hanya makan asap dan kopi sobek, bikin perut kembung. Ditambah dengan terkurasnya persediaan filter. Uwak Jambrong spontan menggerutu "Wow, filternya habis..". Serasa dapat ilham, Alek menimpali "Naahhh itu dia. WFH : Wow, Filternya Habis...hahahahah". Si Uwak cuma melengos saja. Berat memang kalau "wfh" buat uwak..tapi yang ada filternya :))
.
Ahad (03 Mei 2020)
#sketsa #graphicrecorder #workfromhome #graphicrecorderindonesia #graphicrecording
Komentar
Posting Komentar